Skip to content

Tinggi Piston Tiger dan CBR: Mana yang Lebih Unggul?

Tinggi piston merupakan salah satu faktor penting dalam performa mesin sepeda motor, khususnya pada dua model legendaris dari Honda, yaitu Tiger dan CBR. Pada artikel ini, saya akan membahas secara detail mengenai tinggi piston pada kedua model sepeda motor tersebut dan membandingkan mana yang lebih unggul.

Tinggi Piston pada Honda Tiger

Honda Tiger merupakan salah satu sepeda motor legendaris buatan Honda yang telah diproduksi sejak tahun 1993. Di Indonesia, Honda Tiger sangat populer di kalangan pengendara motor, terutama mereka yang menyukai motor bongsor.

Tinggi piston pada Honda Tiger sebenarnya bervariasi tergantung pada jenis mesin yang digunakan. Namun, secara umum, tinggi piston pada Honda Tiger berkisar antara 63,5 mm hingga 66,5 mm.

Mengingat Honda Tiger memiliki kapasitas mesin yang lebih besar daripada kebanyakan sepeda motor lainnya, tinggi piston yang lebih besar juga hanya wajar. Dengan tersebut, Honda Tiger mampu menghasilkan tenaga sebesar 14,8 kW pada 8.500 rpm, dan torsi maksimum sebesar 15,3 Nm pada 5.000 rpm.

Tinggi Piston pada Honda CBR

Honda CBR, di sisi lain, merupakan sepeda motor sport yang juga sangat populer. Pertama kali diluncurkan pada tahun 1987, CBR telah mengalami banyak pergantian desain dan mesin dari varian awal hingga saat ini.

Dalam segi tinggi piston, Honda CBR biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil daripada Honda Tiger. Tinggi piston pada Honda CBR berkisar antara 57,3 mm hingga 65,5 mm tergantung pada varian yang digunakan.

Meski tinggi piston-nya lebih rendah, Honda CBR mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar daripada Honda Tiger. Tenaga maksimum yang dihasilkan oleh Honda CBR mencapai 11 kW pada 10.500 rpm, dengan torsi puncak mencapai 13 Nm pada 7.500 rpm.

BACA JUGA:   Fungsi Packing Knalpot: Pengaruhnya pada Kinerja Kendaraan Anda

Mana yang Lebih Unggul?

Dari segi tinggi piston, Honda Tiger jelas memiliki keunggulan dengan ukuran piston yang lebih besar. Namun, hal tersebut hanya sebatas mempengaruhi tenaga dan torsi yang dihasilkan oleh mesin.

Honda CBR, di sisi lain, mampu menghasilkan tenaga yang lebih besar dan mempunyai torsi maksimum yang lebih kuat meskipun tinggi piston-nya lebih rendah.

Dalam hal performa, baik Honda Tiger maupun Honda CBR sama-sama memiliki keunggulan masing-masing. Namun, tergantung pada preferensi dan kebutuhan pengendara, salah satu dari mereka mungkin lebih cocok untuk dipilih.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, telah dijelaskan secara rinci mengenai tinggi piston pada dua sepeda motor legendaris dari Honda, yaitu Tiger dan CBR. Walaupun Honda Tiger memiliki tinggi piston yang lebih besar, Honda CBR mempunyai tenaga dan torsi yang lebih besar meskipun tinggi piston-nya lebih rendah.

Pengendara sepeda motor diharapkan dapat membaca artikel ini dan memilih sepeda motor yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Semoga artikel ini bermanfaat!