Skip to content
Home » Seal Kruk As Mio Lama: Kulit Kucing atau Karet Hitam?

Seal Kruk As Mio Lama: Kulit Kucing atau Karet Hitam?

Sebagai pengemar kendaraan bermotor, tentu anda familiar dengan salah satu suku cadang kendaraan roda dua yaitu seal kruk as. Bagi pemilik Yamaha Mio lama, masalah dengan seal kruk as sering terjadi, apalagi setelah pemakaian dalam jangka waktu yang cukup lama. Pada umumnya, seal kruk as mio lama menggunakan kulit kucing sebagai bahan pembuatannya. Namun, beberapa mekanik merekomendasikan penggunaan karet hitam sebagai pengganti untuk seal tersebut. Lalu, mana yang lebih baik antara kulit kucing dan karet hitam untuk seal kruk as mio lama? Simak ulasan berikut ini.

Sejarah Perkembangan Seal Kruk As

Sebelum membahas perbandingan antara kulit kucing dan karet hitam sebagai bahan untuk seal kruk as mio lama, perlu diketahui terlebih dahulu sejarah perkembangan seal kruk as. Seal kruk as pertama kali ditemukan pada tahun 1859 oleh Erasmus Darwin Leavitt, seorang pembuat mesin asal Amerika Serikat. Seal kruk as sendiri berfungsi untuk mencegah kebocoran oli melalui celah di sekitar kruk as, sehingga oli bisa tetap terjaga untuk melumasi komponen mesin lainnya.

Kulit Kucing atau Karet Hitam?

Pertanyaan yang paling sering dilontarkan oleh pemilik Yamaha Mio lama saat mengganti seal kruk as adalah jenis bahan yang lebih baik antara kulit kucing dan karet hitam. Sebenarnya, kedua bahan tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam penggunaannya sebagai seal kruk as.

Kulit Kucing

Walaupun cukup tebal dan tahan banting, kulit kucing biasanya kurang awet dan mudah sobek. Kulit kucing juga tahan terhadap suhu panas, sehingga tetap mampu melindungi oli dari celah di sekitar kruk as. Namun, kulit kucing bersifat lebih kaku sehingga kurang mampu menyesuaikan diri dengan pergerakan kruk as. Hal ini bisa menyebabkan seal kruk as mudah rusak dan oli bocor, terutama pada pemakaian dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu, penggunaan kulit kucing sebagai bahan seal kruk as juga menuai kontroversi dalam hal kemanusiaan terhadap perlindungan hewan.

BACA JUGA:   Penyebab Karbu Ngorok pada Mobil dan Cara Mengatasinya

Karet Hitam

Karet hitam memiliki sifat yang lebih lembut dan lentur dibandingkan kulit kucing. Sehingga, karet hitam bisa menyesuaikan diri dengan pergerakan kruk as dengan lebih baik. Selain itu, karet hitam juga lebih awet dan tahan lama dibandingkan kulit kucing. Namun, kelemahan dari karet hitam adalah tahanan terhadap suhu panas yang cukup rendah. Jika temperatur mesin terlalu tinggi, karet hitam bisa rapuh dan mengakibatkan kebocoran oli.

Kesimpulan

Berdasarkan ulasan di atas, jenis bahan untuk seal kruk as pada Yamaha Mio lama harus dipilih dengan teliti. Kulit kucing dan karet hitam sama-sama mempunyai kelebihan dan kekurangan. Namun, bagi Anda yang lebih mengutamakan kesejahteraan binatang, karet hitam bisa menjadi alternatif yang baik dan tetap awet untuk pengganti kulit kucing pada seal kruk as mio lama. Selain itu, penggantian seal kruk as harus dilakukan secara berkala, dengan mengikuti rekomendasi dari pabrik atau mekanik bengkel terpercaya.

Jangan lupa, segala jenis suku cadang kendaraan harus dijaga dan dirawat secara teratur untuk meningkatkan performa dan keamanan berkendara. Semoga informasi perbandingan antara kulit kucing dan karet hitam sebagai bahan untuk seal kruk as mio lama ini bermanfaat bagi Anda. Terus belajar dan berinovasi untuk menjaga kendaraan roda dua Anda tetap prima!