Seiring dengan berkembangnya teknologi di dunia otomotif, ada satu teknologi terbaru yang semakin banyak digunakan oleh para produsen kendaraan, yaitu mengubah pengapian AC menjadi DC.
Pengapian pada mobil sebelumnya menggunakan sistem AC (Arus Bolak-Balik) untuk mengatur putaran mesin. Namun, sekarang produsen mulai beralih ke sistem pengapian DC (Arus Searah), dengan alasan bahwa pengapian DC lebih efisien dan stabil untuk menggerakkan sistem kendaraan.
Mengapa Produsen Mobil Mulai Menggunakan Pengapian DC?
Ada beberapa alasan mengapa pengapian DC semakin banyak digunakan produsen mobil, di antaranya:
1. Lebih Efisien
Dalam sistem pengapian AC, energi listrik harus dikonversi dua kali dari AC ke DC dan kembali lagi ke AC untuk menggerakkan sistem kendaraan. Hal ini menyebabkan terjadinya kehilangan energi dan efisiensi yang lebih rendah.
Di sisi lain, dengan menggunakan sistem pengapian DC, energi listrik hanya diubah satu kali dari AC ke DC. Sehingga secara otomatis menjadikan sistem pengapian DC lebih efisien dan hemat energi.
2. Lebih Stabil
Sistem pengapian AC lebih mudah terpengaruh oleh gangguan elektromagnetik, gangguan frekuensi dan gangguan listrik lainnya. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya fluktuasi pada sistem pengapian dan mengakibatkan kerusakan pada mesin kendaraan.
Namun, dengan menggunakan sistem pengapian DC, kendaraan menjadi lebih stabil dan tidak mudah terpengaruh oleh gangguan elektromagnetik ataupun gangguan listrik lainnya.
3. Dapat Mendukung Sistem Kendaraan yang Lebih Canggih
Sistem kendaraan saat ini semakin canggih dengan fitur-fitur seperti sistem infotainment, kamera belakang, sensor parkir, dan teknologi lainnya. Semakin banyaknya fitur-fitur canggih tersebut, maka semakin besar juga kebutuhan akan energi listrik pada kendaraan.
Dengan menggunakan sistem pengapian DC, kendaraan dapat mendukung sistem-sistem kendaraan yang lebih canggih tanpa harus takut kekurangan daya.
Cara Mengubah Pengapian AC ke DC pada Kendaraan
Untuk mengubah sistem pengapian AC menjadi DC, perlu dilakukan beberapa tahapan proses. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Persiapkan Alat dan Bahan
Beberapa alat dan bahan yang perlu disiapkan antara lain:
- Multimeter
- Terminal kabel positif dan negatif DC
- Pod pengapian
- Kabel penghubung
- Saklar on-off
- Relay
2. Matikan Kendaraan dan Lepaskan Kabel Pengapian Lama
Sebelum memasang sistem pengapian DC, pastikan kendaraan dalam kondisi mati. Kemudian, lepaskan kabel pengapian AC yang lama.
3. Pasang Pod Pengapian
Pasang pod pengapian pada distributor mesin kendaraan. Kemudian sambungkan pod pengapian dengan kabel penghubung yang menghubungkan pod pengapian ke terminal baterai.
4. Pasang Relay dan Saklar On-Off
Pasang relay dan saklar on-off pada kabel penghubung, kemudian sambungkan relay dan saklar on-off dengan terminal pengapian dan terminal baterai.
5. Sambungkan Kabel Pengapian DC
Sambungkan kabel pengapian DC ke terminal pengapian dan terminal kabel positif pada baterai.
6. Uji Coba
Setelah semua tahap di atas selesai, nyalakan kendaraan dan uji coba hasil pengapian DC pada mesin kendaraan.
Kesimpulan
Mengubah pengapian AC menjadi DC telah menjadi teknologi terbaru di dunia otomotif. Sistem pengapian DC lebih efisien, stabil dan dapat mendukung sistem kendaraan yang lebih canggih. Proses pengubahan pengapian AC menjadi DC bisa dilakukan dengan beberapa tahapan yang telah dijelaskan di atas.
Dengan mengikuti proses ini, Anda dapat meningkatkan performa kendaraan dan membuat kendaraan lebih hemat energi. Semakin banyak produsen kendaraan yang beralih ke sistem pengapian DC, semakin banyak juga manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan teknologi terbaru ini.