Jupiter MX merupakan salah satu motor kelas menengah yang cukup populer di Indonesia. Mesin yang bertenaga dan desain yang sporty membuat motor ini diminati oleh banyak pengendara.
Namun, mesin yang bertenaga dan sporty akan berdampak pada efisiensi bahan bakar. Oleh karena itu, beberapa pengendara Yamaha Jupiter MX mencoba mengatasi masalah ini dengan melepas TPS.
TPS atau Throttle Position Sensor adalah sensor yang mengukur posisi throttle. Sensor ini memberikan informasi ke ECU untuk memastikan campuran bahan bakar dan udara yang tepat. Jika TPS dilepas, maka ECU menghitung campuran bahan bakar dan udara dengan mempertimbangkan faktor-faktor lain seperti kecepatan dan suhu mesin.
Namun, efek dari melepas TPS pada Jupiter MX sebenarnya tidak signifikan. Beberapa pengendara mungkin merasakan sedikit peningkatan pada akselerasi, namun hal ini tidak signifikan. Sebaliknya, melepas TPS justru dapat memperburuk efisiensi bahan bakar dan meningkatkan emisi gas buang.
Untuk itu, sebaiknya pengendara tidak melepas TPS. Jika ingin meningkatkan performa, pengendara dapat memperbaiki dan membersihkan TPS, serta membersihkan karburator dan ruang bakar. Selain itu, pengendara juga dapat menggunakan produk aftermarket seperti filter udara atau knalpot racing untuk meningkatkan performa Jupiter MX.
Dalam memodifikasi motor, tentu saja pengendara harus memperhatikan faktor keamanan dan peraturan yang berlaku. Sebaiknya konsultasikan dengan bengkel atau mekanik yang ahli sebelum melakukan modifikasi. Jangan sampai modifikasi yang dilakukan justru merusak mesin atau melanggar hukum.
Jadi, sebaiknya pengendara Jupiter MX tidak melepas TPS karena efeknya yang tidak signifikan dan malah dapat memperburuk efisiensi bahan bakar dan meningkatkan emisi gas buang. Sebaliknya, pengendara dapat memperbaiki dan membersihkan TPS, serta menggunakan produk aftermarket untuk meningkatkan performa motor. Selalu perhatikan faktor keamanan dan peraturan yang berlaku saat melakukan modifikasi.
