Pada Pemilu 2014, Joko Widodo (Jokowi) menang dalam persaingan pilpres yang sangat bersejarah melawan Prabowo Subianto. Persaingan ini menjadi sorotan internasional dan menjadi momen yang langka dalam sejarah politik Indonesia. Kami akan mengulas detail kompetisi pilpres 2014 ini dalam artikel ini.
Portrait Kandidat
Sebelum membahas detail persaingan, mari kita review profil kedua calon presiden ini. Pertama, kita akan membahas Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto
Prabowo Subianto adalah mantan Letnan Jenderal TNI yang kini menjadi politisi dan pengusaha. Ia adalah cucu dari Ki Hadjar Dewantara, pendiri perguruan Taman Siswa dan juga menantu dari Presiden Soeharto. Prabowo memulai karir militernya di bawah komando ayah angkatnya, Jenderal Soemitro. Dia kemudian menjadi Pasukan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dan bergabung dengan pasukan kontingen Perdamaian PBB di Namibia.
Joko Widodo
Joko Widodo, atau Jokowi, adalah mantan Wali Kota Solo dan Gubernur Jakarta. Ia adalah pemilik departemen toko mebel dan industri mebel yang sukses sebelum memulai karir politik. Jokowi memenangkan pilpres 2014 dengan janji untuk membawa perubahan dalam birokrasi, memerangi korupsi, dan memperbaiki ekonomi Indonesia.
Persaingan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014
Dengan mempertimbangkan profil calon presiden, mari kita bahas persaingan. Prabowo dan Jokowi adalah kandidat yang sangat berbeda dalam praktik politik dan pengalaman hidup. Prabowo lebih berfokus pada bisnis, militer dan wasit olahraga, Jokowi lebih fokus pada pembangunan kota dan memiliki latar belakang pengusaha.
Kampanye Anggaran
Kampanye ini adalah salah satu yang paling mahal dalam sejarah Indonesia. Prabowo memimpin kampanye dengan anggaran kampanye yang jauh lebih besar daripada Jokowi. Meskipun demikian, Jokowi berhasil mengalahkan Prabowo dalam uji coba dan akhirnya memenangkan pemilihan presiden.
Isu Kampanye
Kampanye keduanya memunculkan beberapa isu besar, termasuk kesejahteraan rakyat, pertanian, mencegah korupsi, dan pengembangan infrastruktur. Prabowo melihat kebijakan luar negeri dan aspek keamanan sebagai top priority, sementara Jokowi lebih fokus pada peningkatan layanan publik dan pembangunan ekonomi.
Persaingan Debat
Setiap kandidat mengambil alih momen debat keterangan yang sangat dipublicasikan. Debat ini menjadi sangat penting dalam mengambil pendapat publik. Debat melibatkan detail kebijakan publik, seperti kebijakan tentang kesehatan, rumah-rumah sakit, dan kemiskinan. Dalam debat kepala debat yang dilakukan di hari terakhir kampanye, Jokowi dipandang menang.
Kesimpulan
Pilpres 2014 adalah persaingan yang seru dengan profil kandidat yang berbeda dan isu-isu yang menarik. Setiap kandidat ditantang dengan isu-isu penting yang mempengaruhi rakyat Indonesia. Bagaimanapun, akhirnya, publik memilih Jokowi sebagai presiden Indonesia dengan harapan bahwa dia akan membawa perubahan yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.